Rabu, 15 September 2010

KISAH SEBUAH TONGKAT DAN SEEKOR ULAR


Wajarlah jika dalam keadaan gelap gulita seseorang hendak memukul ular seharusnya yang diambil tongkat namun ular yang diraihnya. Jika demikian adanya, bukan keselamatan yang diperoleh tetapi marabahaya yang didapatkan. Betapa tidak! Ketika ia meraih ular, belum lagi dapat memukul tongkat itu, ia sudah digigit ular itu dan seketika mati keracunan.

Demikianlah keadaan ummat. Sedemikian gelapnya kebenaran maka mereka akan mengikuti teriakan komando orang lain yang belum tentu berfihak kepada kebenaran yang dibawa Islam itu. Ketika ada teriakan kalau orang yang berjilbab itu perusak persatuan bangsa maka rame-rame mempermasalahkan jilbab. Jika ada seruan diiringi fakta bahwa setiap yang berjenggot adalah teroris maka berbondong-bondong menggunjing jenggot. Apabila ada sekelompok orang lain agama mencaci Kitab Qur’an yang mengatakan sebagai penyebab berjuta-juta umat manusia tersesat, akhirnya nanti ikut juga mencacinya. Bagaimana semua ini kalau sebagian besar ummat Islam yang kegelapan terhadap permainan licik musuh-musuh Islam, latah dengan gerakan mereka? Maka umat Islam akan membenci kewajiban wanita muslim berjilbab, sunnah bagi laki-laki memelihara jenggot sebagai pembeda dengan orang kafir, kemudian meragukan kebenaran isi Kitab Sucinya. Jadilah umat Islam membenci Islam itu sendiri. Hancurlah Islam! Siapa yang untung? Tidak ada yang untung. Dunia akan cepat kiamat jika tidak ada satupun orang yang beriman. Orang Islam jadi kafir, orang kafir jelas neraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar